Laman

Minggu, 10 April 2011

ini tak kan terjadi kalau nabung di prudential.....

Rabu, 06/04/2011 21:06 WIB
Kisah Sadikin dan Pentingnya Jaminan Sosial 
Andi Saputra - detikNews

"Inilah yang disebut Sadikin alias sakit dikit miskin (Sadikin). Di keluarga kita apabila ada yang harus cuci darah, maka langsung miskin kita," kata Rieki Dyah Pitaloka dalam kesaksiannnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Gajah Mada, Jakarta, Rabu (6/4/2011).

Anehnya, yang terjadi saat ini Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) hanya diberikan kepada orang miskin. Sehingga Rieke tidak setuju jika Jamkesmas disebut sebagai Jaminan Kesehatan, tetapi lebih tepat sebagai bantuan.

"Masa kalau mau sembuh masa harus miskin dulu? Ini, sih, namanya bantuan atau charity," ujar Rieke di depan Ketua Majelis Hakim Ennid Hasanudin.

Menurut data yang dimiliki politikus PDIP ini, sesuai data BPS 2010, hanya 95,1 juta penduduk Indonesia yang memiliki skema jaminan sosial. Sedangkan sisanya, 140 juta orang lebih belum mempunyai skema jaminan sosial dan terancam miskin karena sakit.

Selain itu, hanya 76,4 juta orang miskin yang ter-cover Jamkesmas. Adapun dari 30 juta pekerja formal, hanya 9 juta yang ter-cover Jamsostek. Sedangkan dari 70 jutaan bekerja informal, hanya 1 persen yang tercakup jaminan sosialnya.

"Tingkat harapan hidup masih rendah dan angka kematian ibu masih tertinggi di Asia Tenggara. Saat ini masih banyak pasien yang ditolak rumah sakit," tuntas pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri ini.

Seperti diketahui, anak ke 3 dari jaksa sebut saja Budi meninggal dunia karena kanker paru-paru pada 2010. Anak yang baru berusia 45 hari ini menghempaskan nafas terkahir karena biaya berobat sebesar Rp 250 juta tidak ada.

Budi yang juga sebagai Kasi Pidum Kejari di Sumut mencoba menganak angkatkan anaknya kepada kakaknya supaya dapat potongan biaya lewat Askes. Namun, proses adsministrasi yang lama mengakibatkan nyawa anak kesayangannya tidak tertolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar